Israel Serang Gaza dengan Bom 150 Ton di Tengah Gencatan Senjata

Israel Serang Gaza dengan Bom 150 Ton di Tengah Gencatan Senjata
Gaza, 23 Oktober 2025 – Ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina kembali meningkat setelah serangan udara besar-besaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza pada hari Senin, meskipun gencatan senjata secara resmi masih berlaku. Serangan ini melibatkan bom berkapasitas 150 ton yang dijatuhkan ke beberapa wilayah strategis di Gaza, menimbulkan kerusakan parah dan menambah korban jiwa.
Menurut sumber militer Israel, serangan ini merupakan respons terhadap serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel beberapa hari sebelumnya, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang disepakati beberapa minggu lalu. Israel mengklaim bahwa bom yang dijatuhkan adalah bagian dari "operasi untuk menghancurkan fasilitas militer dan infrastruktur teroris" di Gaza.
Namun, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran besar terhadap gencatan senjata dan hak asasi manusia. Mereka menyebutnya sebagai "serangan brutal yang tidak hanya menargetkan infrastruktur militer, tetapi juga kawasan sipil yang penuh dengan warga Palestina yang tidak bersalah." Menurut laporan setempat, puluhan warga sipil dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan ini.
PBB dan beberapa negara internasional, termasuk negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat, menyerukan agar kedua pihak kembali ke meja perundingan dan menahan diri dari aksi-aksi yang dapat memperburuk situasi. Beberapa negara juga mengekspresikan keprihatinan mendalam mengenai eskalasi kekerasan yang semakin tidak terkendali.
Eskalasi Ketegangan
Serangan ini menandai babak baru dalam eskalasi kekerasan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun antara Israel dan Gaza. Meskipun gencatan senjata sering kali disepakati, pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut terjadi secara berkala, dan upaya untuk mencapai perdamaian yang langgeng masih menemui jalan buntu.
Sementara itu, di Gaza, para warga sipil berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang semakin sulit. Infrastruktur yang rusak parah, terbatasnya akses ke bantuan kemanusiaan, dan kekurangan obat-obatan semakin memperburuk kondisi mereka. Para aktivis kemanusiaan menyerukan agar bantuan internasional segera diberikan untuk meringankan penderitaan warga Gaza.
Tanggapan Internasional
Krisis ini kembali menarik perhatian dunia internasional, dengan banyak negara mengutuk serangan Israel dan mendesak kedua belah pihak untuk menghormati gencatan senjata dan kembali bernegosiasi. Meski demikian, para analis mengatakan bahwa kemungkinan tercapainya perdamaian yang langgeng masih jauh, mengingat kompleksitas dan kedalaman akar konflik ini.
Penutupan
Dengan kondisi yang semakin memanas, dunia berharap agar dialog dan diplomasi dapat kembali mendominasi proses penyelesaian konflik ini, meski kenyataannya, prospek perdamaian yang stabil tampak semakin sulit dicapai.


